Nama saya RATIH PRAMITASARI, saya seorang mahasiswi di Universitas Gunadarma Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Sistem Informasi.Ini adalah Autobiografi mini saya.
Saya terlahir dengan nama Ratih Pramitasari, lahir di Jakarta pada tanggal 11 Oktober 1992 di Rumah sakit Harapan kita, Jakarta Barat. Saya merupakan anak kedua dari 3 bersaudara. Saya mempunyai satu saudara laki-laki yang bernama Hutomo Ajie dan satu saudara perempuan yang bernama Astria Hermin Dewati. Beda umur saya dengan saudara laki-laki hanya 3 tahun, sedangkan perbedaan umur dengan saudara perempuan saya lumayan jauh, yaitu sekitar 5 tahun.
Tidak banyak yang saya ingat tentang masa kecil karena saya orangnya pelupa. Hanya beberapa saja yang masih diingat. Masa TK saya habiskan di TK Cenderawasih Jaya X. jarak tempat sekolah yang tidak jauh memudahkan saya untuk pulang pergi dengan berjalan kaki. Terkadang saya diantar jemput dengan pembantu rumah tangga, tapi sering pula juga saya harus jalan kaki sendiri menuju sekolah. Karena pada waktu saat saya TK kedua orang tua saya sibuk bekerja. Jadi saya sekolah tidak ditemani mereka. Tapi saya bisa dibilang cukup beruntung karena saya memiliki teman laki-laki yang selalu berangkat bersama ke sekolah. Dia tidak mau berangkat ke sekolah kalau tidak bersama saya, itu yang dikatakan ibunya kepada saya. Ketika tahu hal itu saya hanya tertawa dan tersenyum saja mendengar ulahnya.
Di Taman Kanak-kanak saya cukup sering mengikuti perlombaan dan seringkali juara. perlombaan yg dimenangkan waktu itu antara lain, juara 2 peragaan manasik haji, juara 2 pesta seni TK, juara 1 cerdas cermat putri. Pada saat menjuarai pesta seni TK kami menarikan tarian dengan diiringi music dari daerah. Waktu di Taman kanak-kanak saya termasuk anak yang biasa-biasa saja. tidak terlalu aktif tapi juga tidak terlalu pendiam. Tak banyak yang saya ingat pada masa TK, jadi saya hanya bias cerita sampai disini :P
Nah, sehabis lulus dari Taman kanak-kanak, saya sekolah di SDN Bekasi timur III, yg sekarang bernama SDN Bekasi Jaya X. sekolahnya tidak begitu jauh dari rumah saya. Hanya sekali naik angkutan umum. Disana saya bertemu dengan guru-guru yang baik dan teman-teman yg menyenangkan. Pada angkatan saya waktu itu, sekolah kami hanya memiliki satu kelas. Jadi sekolah kami hanya meluluskan satu kelas karena jumlah murid yg masih sedikit pada waktu. Tapi walaupun jumlah murid yg sedikit, bukan berarti tidak banyak yg masuk ke SMP negeri. Lumayan banyak yg masuk SMP favorit pada waktu itu.
Pada masa Sekolah Dasar prestasi akademik saya bisa dibilang lumayanlah tidak terlalu buruk-buruk banget. Pada kelas 1 saya menduduki peringkat 8 (kalo ga salah sih, kalo salah ya mohon maaf). Wali kelas saya waktu itu bernama ibu Lilis. Beliau merupakan guru yang sangat baik dan sabar. Beliau dengan sabar dan telaten mengajar kami yg pada waktu itu masih kecil, berisik dan sulit sekali untuk diatur. Masih suka jalan-jalan keluar kelas, teriak-teriak, dan nangis dikelas. Yaahh pokoknya beliau adalah guru yang baik dimata saya. Saya diajar beliau sampai kelas 3 (kalo ga salah).
Peringkat saya semakin lama semakin membaik sebelumnya. Sampai akhirnya saya mendapat peringkat 2 dikelas. Nah saya hanya bisa sampai peringkat 2 pada waktu Sekolah Dasar. Tidak pernah sampai peringkat 1. Huh, menjadi peringkat pertama adalah keinginan yg tidak pernah kesampaian sampai sekarang. Sangat sulit sekali untuk menggeser sang peringkat 1 yang merupakan sahabat saya sendiri. Hehe..
Pada kelas 6 saya diajar oleh bapak Qadar. Beliau sangat baik. Cara mengajarnya pun juga enak. Walaupun saya juga pernah dapet nilai buruk dari beliau. Haha.. itu karena kesalahan saya juga sih karena tidak belajar dengan baik jadinya nilai saya pun jelek. Tapi secara keseluruhan nilai saya pada kelas 6 tidak berbeda jauh dengan kelas-kelas sebelumnya. Tapi pada akhir semester sebelum UN, peringkat saya turun. Yang sebelumnya saya menempati peringkat 2 menjadi ke 3. Yang menempati posisi ke- 2 itu tidak lain adalah sahabat saya. Yahh tidak apa-apalah. Mungkin dia lebih giat belajar daripada saya.
Pada tahun 2004 saya lulus dari SD dan masuk ke SMP. Alhamdulillah ya saya bisa meneruskan ke jenjang SMP dan masuk SMP Negeri. Tepatnya di SMPN 3 Bekasi. Letak sekolahnya sangathlah dekat dengan Sekolah dasar saya. Tidak jauh-jauh hanya depan-depanan dengan Sekolah Dasar saya dulu. Pada masa Sekolah Dasar dulu saya sempat disarankan oleh pak Qadar (Wali kelas saya kelas 5-6) untuk masuk ke SMPN 1 Bekasi, salah satu SMP Negeri Favorit di daerah saya. Tapi tidak tahu kenapa saya lebih memilih masuk ke SMPN 3 Bekasi (saya juga bingung kenapa).
Nah sesudah lulus dari SD saya mengikuti ujian masuk SMP di SMP 3. Saya berusaha belajar dengan baik supaya masuk ke sekolah yang saya inginkan. Dengan berharap supaya masuk. Hingga tiba pada hari pengumuman siapa saja yang masuk. Guru SD saya bilang saya harus melihatnya sendiri. Beliau tidak member tahu saya apakah saya keterima atau tidak. Jadi saya pergi melihat pengumuman itu sendiri. Awalnya saya sudah pasrah, dan sedih karena saya tidak melihat nama saya. Pada waktu itu saya hanya focus melihat daftar nama yg ada di bagian bawah saja, karena saya pikir nama saya kemungkinan ada di bagian bawah. Ya mengingat saya sadar kemampuan saya yg biasa-biasa saja dan saya juga berpikir gapapalah berada diurutan paling bawah yg penting masuk. Tapi saya tidak menemukan nama saya disana. Dengan pasrah, lunglai, dan sedih saya pergi dari tempat pengumuman yang waktu itu ada di SMPN 3 Bekasi sendiri. Tapi, tiba-tiba ibunya teman TK saya yang merupakan tetangga saya memanggil saya. Katanya saya keterima. Saya termasuk di bagian atas, walaupun ga paling atas sih. Saya yang mendengarnya pun langsung tersenyum dan dengan wajah yang gembira langsung menghampiri ibunya teman saya itu dan melihat sendiri.
Wajah saya pun berubah dari suram menjadi gembira begitu mengetahui kalau saya keterima masuk.
Saya keterima disana dengan hasil yang cukup memuaskan. Menempati posisi ke 20-an (tepatnya saya ga begitu ingat). Lumayanlah daripada ga keterima sama sekali. Anaknya ibu itu yang merupakan teman saya juga keterima masuk. Dia menempati peringkat sedikit siatas saya.
Yasudah semenjak hari itu saya resmi keterima sebagai siswi dari SMP tersebut. Wali kelas saya di kelas 6 pun senang mendengar saya keterima. Dan beliau langsung mengurus semua keperluan yang dibutuhkan seperti ijazah dll. Nah begitu saya keterima masuk ke SMP, saya jarang ketemu dengan guru saya yg baik itu lagi. Sedih sih tapi mau gimana lagi
Kehidupan baru di SMP pun dimulai. Saya masuk di kelas 7.1. pada saat itu kelas 7.1 adalah kelas dimana anak-anak kelasnya adalah anak yang menempati posisi paling atas di pengumuman alias anak dengan nilai tes paling tinggi. Ga kebayang dah kalo saya bakal smasuk kelas yang dihuni oleh orang dengan nilai tinggi semua. Pikiran saya waktu itu kalau saya akan kesulitan untuk mengikuti kelas. Yah sudah terlanjur masuk kesana, jadi harus belajar dengan giat.
tapi ternyata tidak sesulit yang saya kira. Saya bias mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Ksan pertama terhadap teman baru saya pun cukup baik. Walaupun pada awalnya masih sangat canggung. Tapi biasalah namanya juga baru kenal. Jadi belum terbiasa. Suatu ketika ada guru yang bertanya siapa yang jadi posisi pertama di tes kemarin, lalu anak yg menempati posisi pertama pun mengangkat tangan. Lalu guru saya pun menyuruh dia maju untuk memperkenalkan diri. Sesudah memperkenalkan diri sang guru pun memberikan beberepa soal untuk dia kerjakan. Diluar prediksi, ternyata teman saya itu tidak bias mengerjakannya. Padahal pertanyaannya sangat gampang =.=. guru saya pun terkejut. Masa sih peringkat pertama perkalian yg sederhana aja ga bisa. Anak kelas yang lain pun juga mungkin memiliki pemikiran yang sama dengan guru saya tapi tidak bisa ngomong apa-apa, Cuma bisa tertawa. Karena kejadian itu teman saya diberikan tugas khusus untuk menghapal perkalian, sedangkan anak kelas yang dikasih tugas yang lebih sulit. Huhu… tapi bedanya kalo tugas untuk siswa yg lain dikumpulin, kalo tugas buat teman saya itu seperti tes di depan langsung dengan diperhatikan seisi kelas. Ga kebayang deh gimana gugupnya dia.
Dikelas 7 guru yang mengajar saya sangatlah bervariasi kebiasaannya, dari yang selalu berpakaian berwarna ungu dari atas sampai bawah, yang suka menyubit, yang super galak, ada yang sabar sekali. Macam-macam deh. Dimulai dari ibu ema, beliau adalah guru bahasa inggris yang baik, cara ngajarnya pun enak dan mudah dipahami. Beliau ini termasuk guru yang mudah dikenali dari jarak jauh. Mau tahu kenapa? Katena beliau selalu mengenakan pakaian berwarna ungu dari atas sampai bawah.. bahkan tas dan pernak perniknya juga haha.. miss purple, saya biasa memanggilnya. Nah, guru yang suka menyubit saya ketika saya maju untuk mengerjakan soal di depan adalah guru MTK saya. Cubitannya ga sakit ko. Cuma kaya noel gitu. Tapi tetep aja malunya ituloh ga ketolongan haha.. jadi langganan cubitan ibu yang satu ini. Mungkin beliau greget ma saya yang kurang teliti dalam mengerjakan soal. Yang suka marah-marah itu adalah guru kesenian saya. Beliau sangat tegas dan nyeremin haha. Tapi sebenarnya baik, Cuma kalo lagi ngajar ituloh berasa belajar terus diawasi ma satu batalyon TNI bersenjata. Tegang banget.
Tapi untungnya wali kelas saya orangnya baik dan sabar. Nampaknya saya selalu beruntung dalam mendapat wali kelas.selalu dapat yang baik dan pengertian. Lucunya lagi wali kelas saya adalah tetangga saya sendiri dan kenal baik ma ibu saya. Nah lohh, ngerasa was-was juga. Mana mereka suka ngobrol lagi waktu belanja sayur. Ckck. Saya harus jadi anak yang baik dan nurut di kelas gara-gara factor itu (udah nasib emang). Dikelas satu inilah saya bertemu dengan salah satu teman sekelas saya sekarang di gunadarma.
0 comments:
Post a Comment